Beranda

Sabtu, 26 Maret 2016

KARTINI DULU VS SEKARANG

Raden ajeng kartini merupakan salah satu pahlawan wanita yang berasal dari daerah jepara. Beliau meupakan pencetus pertama kali emansipasi wanita dalam bidang pendidikan. yang selalu bersemangat dalam menuntut ilmu dalam semua bidang. sehingga beliau telah mengarang buku yang berjudul "HABIS GELAP TERBITLAH TERANG".









OKY SETYANA DEWI merupakan pendakwah muda yang dapat disebut sebagai kartini masa kini, karena pada dasarnya dia sangat antusias dalam pendidikan dan menularkan ilmunya dengan metode da'wah.

PERAN PESANTREN BAGI PEREMPUAN DI ERA GLOBALISASI.



PERAN PESANTREN BAGI PEREMPUAN DI ERA GLOBALISASI.


Pesantren Merupakan lembaga pendidikan non formal yang didalamnya mengkaji berbagai ilmu agama dengan sisitem yang dipimpin oleh kyai. Di era globalisasi ini banyak orang  yang semakin terkikis moral dan akhlaknya. Banyak sekali kejadian yang sangat memilukan seperti halnya kejadian berderet kasus asusila, kriminal dan kasus yang lagi marak seperti foto dan video porno karya anak pelajar yang sangat mencoreng dunia pendidikan Indonesia. itu semua dapat terjadi karena kurangnya bekal ilmu agama dimiliki.
Dengan adanya fenomena yan g sangat tragis tersebut peran pesantren sangat dibutuhkan karena didalam pengajaran pesantren membekali dan membentengi para santri yang belajar di tempat tersebut dengan banyak ilmu agama sehingga terbentuk karakter dan moral yang baik.
Dalam pesantren dapat mencetak para penerus negara yang berpribadi baik karena didalam pesantren telah diajarkan banyak ilmu seperti halnya nilai agama, nilai sosial budaya dll. Sistem pengawasan dan pendidikan yang diterapkan di pesantren akan melatih anak didik untuk selalu disiplin dan terbiasa mematuhi aturan yang ada, jika aturan dilanggar, tentu harus ada sanksi yang diterima. Sudah banyak yang merasakan manfaat sistem pesantren ini. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari lembaga pesantren ini. pesantren kita akan diajarkan bagaimana bersosial. Tanpa disadari, dalam kehidupan santri menyimpan segudang pelajaran hidup. Hal sederhana, semisal bagaimana santri makan bersama dengan menggunakan talam. Dari situ kita bisa lihat, bahwa kebersamaan dalam pesantren itu sangat diutamakan. Tanpa melihat dari mana asalnya, miskin, kaya bahkan keturunannya. Pesantren tak pernah mengenal kasta, semua diperlakukan sama, santri
hal paling penting yang bisa didapat dari pesantren adalah "Akhlak". Akhlak yang dimaksud di sini bukan sekedar persoalan etika semata. Karena etika lebih kepada persoalan pola sikap dan pola ucap. Maka dari itu peran pesantrn pada saat ini sangat dibutuhkan karenauntuk memenuhi kebutuhan sentuhan-sentuhan nilai spiritual dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

JILBAB BUKAN SEKEDAR FASHION



JILBAB , BUKAN SEKEDAR FASION

W
anita Muslim mempunyai lima macam pakaian tradisional. Diantaranya adalah hijab atau sering juga disebut jilbab. Sebenarnya kerudung ini adalah pakaian khas wanita Arab. Namun tidak sedikit orang memakainya sebagai status identitas dan terlihat lebih agamis.
Dalam Islam, hijab bertujuan untuk menutup aurat. Kata “aurat” berasal dari bahasa Arab yaitu “awrat”. Yaitu bagian dari tubuh manusia, kecuali telapak tangan dan muka, yang haram untuk dilihat ataupun dipegang oleh selain mahrom. Di Indonesia tidak sedikit wanita berhijab tidak dengan semestinya. Mereka berhijab, tapi menggunakan baju pendek bahkan celana panjang ketat seperti menunjukkan lekuk tubuhnya.
Dan pada zaman sekarang banyak model-model jilbab yang dijual dipasaran dengan berbagai model dan bentuk, namun pada umumnya model jilbab itu tidak memenuhi kriteria syara’ yaitu yang menutup seluruh tubuhnya. Di era yang serba moderen ini berjilbab sudah menjadi ajang trend fasion, banyak orang yang memakai jilbab tapi tidak menghiraukan batasan-batasan aurot yang harus ditutupi. Maka dari itu kita harus merubah mindsite kita tentang berhijab yaitu bukan sekedar mengikuti perkembangan fasion dunia  tapi kita harus membenahi niat yaitu berhijab karena Allah dan berhijab yang sesuai syar’i.
 Keharusan berjilbab adalah perintah Qurani. Syarat utamanya adalah seorang wanita muslim harus menutup kepala dan dadanya dengan khimar (penutup kepala) dan tubuhnya dengan jilbab (pakaian panjang dan longgar). Tentu saja, dia bisa membiarkan wajah dan tangannya terbuka. Ketika berhubungan dengan gaya, warna, dan bahan khimar atau jilbab, setiap kelompok etnik muslim dapat mengikuti perintah Quran berdasarkan latar belakang budaya mereka masing-masing. Beraneka macam gaya dengan menerapkan hukum Quran yang sama dibolehkan karena Islam adalah agama dunia [dan universal], tidak terbatas pada satu daerah, suku atau budaya.
Islam tidak membatasi gaya/mode berhijab selama memenuhi persyaratan dasar khimar dan jilbab. Maka dari itu diharapkan semua wanita muslim menggunakan jilbab yang bertujuan untuk menghindar dari fitnah. Karena dengan membuka aurot dapat menimbulkan fitnah.